Manfaat Memasak Menurut Psikolog, Mulai Terapi hingga Atasi Kecemasan
loading...
A
A
A
JAKARTA - Menyantap kuliner favorit merupakan salah satu hal yang bisa mengembalikan mood. Tapi, ternyata menyiapkan makanan sendiri atau memasak, juga memberikan banyak nilai lebih bagi individu. Salah satu manfaatnya peningkatan kualitas hubungan keluarga di rumah, terutama di masa pandemi.
“Semasa pandemi, memang banyak orang yang mengalami kecemasan yang luar biasa hingga menimbulkan stres yang turut berdampak pada keluarga. Menghilangkan stres atau kecemasan ini dapat dilakukan dengan menciptakan banyak kegiatan yang menyenangkan,” kata Psikolog dan Akademisi Universitas Indonesia, Dr. Rose Mini Agoes Salim M.Psi.
Senada dengan Dr. Rose Mini, Psikolog Klinis, Dessy Ilsanti M.Psi mengatakan bahwa untuk mengurangi stres, seseorang harus lebih fokus ke dalam diri sendiri dan apa yang ada di sekelilingnya. "Yaitu keluarga di rumah. Kita bisa berfokus pada hal-hal yang bisa dilakukan di rumah, diantaranya memasak," ujar Dessy.
Beberapa penelitian membuktikan bahwa memasak memiliki berbagai macam manfaat, termasuk menuntaskan kekhawatiran akan higienitas. Untuk Anda yang masih membatasi kegiatan di luar rumah di fase adaptasi kebiasaan baru ini, berikut beberapa manfaat memasak yang juga sudah dibuktikan oleh para Ahli. (Baca juga: Japchae, Resep Masakan Korea Mudah Dipraktikkan di Rumah )
1. Memasak memberikan kepuasan tersendiri (self-rewarding)
Bagi Anda yang bingung dan bosan berkegiatan di rumah atau sudah lama ingin memiliki keahlian baru, memasak bisa menjadi salah satu keahlian yang bisa dipelajari dan bisa berpengaruh terhadap perasaan dan pikiran.
“Dengan bahan yang siap masak sebenarnya sangat memudahkan. Kita tidak harus punya skill ahli dalam memasak, namun tetap memudahkan kita mencapai self rewarding. Jadi kita set standarnya juga jangan ketinggian sehingga mencapainya pun bisa jadi lebih mudah karena kegiatan ini dilakukan sendiri rumah," jelas Dessy.
2. Memasak merupakan cara terapi
Menurut Dr. Rose Mini, memasak memberikan kenyamanan dan menambah eksistensi diri. Maka dari itu jika seseorang menikmati kegiatan memasak, daya tahan tubuh akan meningkat karena ada hormon yang keluar dan tidak dalam situasi tegang. Hal ini yang dapat membantu seseorang bertahan menghadapi pandemi. (Baca juga: Jokowi Minta Gubernur Disiplin Terapkan Sanksi Protokol Kesehatan )
3. Memasak membuat lebih kreatif
Sebuah penelitian dari tahun 2016, mengungkapkan bahwa memasak dapat meningkatkan kreativitas dan kebahagiaan. Penelitian ini mengikuti gerakan dan bahasa tubuh 658 orang selama dua minggu ketika memasak dengan cermat dan mencatat bahwa ketika melakukan hal-hal kecil, bermakna, dan menenangkan seperti memanggang setiap hari, membuat perasaan lebih bahagia. Kreativitas yang terlibat dalam memanggang, menurut para ilmuwan, membuat orang merasa lebih membumi dan mampu melakukan sesuatu.
4. Memasak bisa menghemat biaya
Jamie McNally, seorang asisten profesor psikologi dan pemilik Sycamore Counseling Services memaparkan, memasak di rumah cenderung menghemat uang dan dapat berdampak positif pada keseluruhan situasi keuangan seseorang. Lebih lanjut, kondisi finansial dapat memperburuk kondisi kesehatan mental dan tekanan pada hubungan.
"Karena pertengkaran tentang uang cenderung menjadi salah satu konflik paling umum dalam suatu hubungan, pasangan dapat menggunakan memasak di rumah untuk memperkuat hubungan mereka tidak hanya dengan menabung, tetapi juga dengan menggunakan kesempatan untuk menikmati makanan bersama," papar McNally.
5. Memasak membantu meningkatkan kualitas hubungan di rumah
Lebih sering melakukan kegiatan di rumah selama pandemi dapat lebih sering menimbulkan konflik. Namun memasak bersama bisa dilakukan untuk mengatasi hal ini. "Dengan menu siap masak, pasangan dan anak yang tidak biasa memasak bisa langsung ikutan, dan lebih banyak anggota keluarga yang bisa dilibatkan. Karena memang bahan siap masak ini dibuat untuk memudahkan berbagai kalangan," tambah Dessy. (Baca juga: Wisata Desa Trawas Mulai Bangkit di Masa Pandemi COVID-19 )
Sementara itu, Dr. Rose Mini menuturkan, alasan orang gemar makanan siap masak tidak semata-mata karena waktu, namun juga karena kepraktisannya. Bahkan orang yang tidak bisa masak bisa berkreasi dengan menu siap masak dengan berbagai macam tambahan menu. "Hal ini akan menimbulkan rasa senang dan menghindari stres," tutur Dr. Rose Mini.
6. Memasak mengurangi kecemasan atas higienitas selama pandemi
Selama pandemi seperti saat ini, higienitas menjadi salah satu faktor penting yang harus terus diperhatikan, termasuk halnya makanan. Bagi Anda yang masih ragu membeli makanan dari luar karena alasan higienitas, dapat mencoba memasaknya sendiri karena masakan yang diciptakan dari dapur sendiri bisa lebih terkontrol kebersihannya.
“Semasa pandemi, memang banyak orang yang mengalami kecemasan yang luar biasa hingga menimbulkan stres yang turut berdampak pada keluarga. Menghilangkan stres atau kecemasan ini dapat dilakukan dengan menciptakan banyak kegiatan yang menyenangkan,” kata Psikolog dan Akademisi Universitas Indonesia, Dr. Rose Mini Agoes Salim M.Psi.
Senada dengan Dr. Rose Mini, Psikolog Klinis, Dessy Ilsanti M.Psi mengatakan bahwa untuk mengurangi stres, seseorang harus lebih fokus ke dalam diri sendiri dan apa yang ada di sekelilingnya. "Yaitu keluarga di rumah. Kita bisa berfokus pada hal-hal yang bisa dilakukan di rumah, diantaranya memasak," ujar Dessy.
Beberapa penelitian membuktikan bahwa memasak memiliki berbagai macam manfaat, termasuk menuntaskan kekhawatiran akan higienitas. Untuk Anda yang masih membatasi kegiatan di luar rumah di fase adaptasi kebiasaan baru ini, berikut beberapa manfaat memasak yang juga sudah dibuktikan oleh para Ahli. (Baca juga: Japchae, Resep Masakan Korea Mudah Dipraktikkan di Rumah )
1. Memasak memberikan kepuasan tersendiri (self-rewarding)
Bagi Anda yang bingung dan bosan berkegiatan di rumah atau sudah lama ingin memiliki keahlian baru, memasak bisa menjadi salah satu keahlian yang bisa dipelajari dan bisa berpengaruh terhadap perasaan dan pikiran.
“Dengan bahan yang siap masak sebenarnya sangat memudahkan. Kita tidak harus punya skill ahli dalam memasak, namun tetap memudahkan kita mencapai self rewarding. Jadi kita set standarnya juga jangan ketinggian sehingga mencapainya pun bisa jadi lebih mudah karena kegiatan ini dilakukan sendiri rumah," jelas Dessy.
2. Memasak merupakan cara terapi
Menurut Dr. Rose Mini, memasak memberikan kenyamanan dan menambah eksistensi diri. Maka dari itu jika seseorang menikmati kegiatan memasak, daya tahan tubuh akan meningkat karena ada hormon yang keluar dan tidak dalam situasi tegang. Hal ini yang dapat membantu seseorang bertahan menghadapi pandemi. (Baca juga: Jokowi Minta Gubernur Disiplin Terapkan Sanksi Protokol Kesehatan )
3. Memasak membuat lebih kreatif
Sebuah penelitian dari tahun 2016, mengungkapkan bahwa memasak dapat meningkatkan kreativitas dan kebahagiaan. Penelitian ini mengikuti gerakan dan bahasa tubuh 658 orang selama dua minggu ketika memasak dengan cermat dan mencatat bahwa ketika melakukan hal-hal kecil, bermakna, dan menenangkan seperti memanggang setiap hari, membuat perasaan lebih bahagia. Kreativitas yang terlibat dalam memanggang, menurut para ilmuwan, membuat orang merasa lebih membumi dan mampu melakukan sesuatu.
4. Memasak bisa menghemat biaya
Jamie McNally, seorang asisten profesor psikologi dan pemilik Sycamore Counseling Services memaparkan, memasak di rumah cenderung menghemat uang dan dapat berdampak positif pada keseluruhan situasi keuangan seseorang. Lebih lanjut, kondisi finansial dapat memperburuk kondisi kesehatan mental dan tekanan pada hubungan.
"Karena pertengkaran tentang uang cenderung menjadi salah satu konflik paling umum dalam suatu hubungan, pasangan dapat menggunakan memasak di rumah untuk memperkuat hubungan mereka tidak hanya dengan menabung, tetapi juga dengan menggunakan kesempatan untuk menikmati makanan bersama," papar McNally.
5. Memasak membantu meningkatkan kualitas hubungan di rumah
Lebih sering melakukan kegiatan di rumah selama pandemi dapat lebih sering menimbulkan konflik. Namun memasak bersama bisa dilakukan untuk mengatasi hal ini. "Dengan menu siap masak, pasangan dan anak yang tidak biasa memasak bisa langsung ikutan, dan lebih banyak anggota keluarga yang bisa dilibatkan. Karena memang bahan siap masak ini dibuat untuk memudahkan berbagai kalangan," tambah Dessy. (Baca juga: Wisata Desa Trawas Mulai Bangkit di Masa Pandemi COVID-19 )
Sementara itu, Dr. Rose Mini menuturkan, alasan orang gemar makanan siap masak tidak semata-mata karena waktu, namun juga karena kepraktisannya. Bahkan orang yang tidak bisa masak bisa berkreasi dengan menu siap masak dengan berbagai macam tambahan menu. "Hal ini akan menimbulkan rasa senang dan menghindari stres," tutur Dr. Rose Mini.
6. Memasak mengurangi kecemasan atas higienitas selama pandemi
Selama pandemi seperti saat ini, higienitas menjadi salah satu faktor penting yang harus terus diperhatikan, termasuk halnya makanan. Bagi Anda yang masih ragu membeli makanan dari luar karena alasan higienitas, dapat mencoba memasaknya sendiri karena masakan yang diciptakan dari dapur sendiri bisa lebih terkontrol kebersihannya.
(tdy)